Saturday, November 5, 2011

mata kuliah dasar-dasar pendidikan

Potensi pendidikan terkait dengan aspek-aspek kehidupan, pendidikan penting karena karena menyediakan wahana yang telah teruji untuk implementasi nilai-nilai masyarakat yang berubah dan hasrat masyarakat yang muncul yang menimbulkan nilai-nilai baru. Seperti kaca merefleksikan masyarakat, pendidikan tidak menciptakan hari esok tetapi dapat mencerminkan kebudayaan yang berubah dan menyiapkan anak-anak untuk berperan serta secara lebih efektif dalam usaha terus-menerus untuk mendapat jalan hidup yang lebih baik.
Pendek kata, pendidikan secara potensial penting karena: (1)  pendidikan adalah satu cara yang mapan untuk memperkenalkan sipelajar (Learners) pada keputusan sosial yang timbul; (2) pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah tertentu; (3) pendidikan telah memperlihatkan kemampuan yang meningkat untuk menerima dan mengimplementasikan alternatif-alternatif baru; (4) pendidikan  barangkali merupakan cara terbaik yang dapat ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan pada setiap anak dan karena itu dia terdorong untuk memberikan kontribusi pada kebudayaan hari esok.
Sebagaimana termaktub dalam  Garis-garis Besar Haluan Negara yang materinya meliputi Pembangunan Nasional, Pembangunan Jangka Panjang Kedua, Pembangunan Lima Tahun Keenam, dapat diketahui bahwasannya pembangunan nasional negara Indonesia merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
            Maka dengan demikian pembangunan memiliki arti yang luas yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan aspek pertahanan keamanan bahkan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dari pengertian tersebut pentingnya pembangunan bagi pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi, secara terbalik dapat dikatakan bahwa pendidikan memiliki arti penting bagi pembangunan. Oleh karena itu upaya pembangunan pendidikan masih perlu terus dilanjutkan untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga menghasilkan manusia pembangunan yang berkualitas.
            Pembangunan dalam arti yang lebih luas dan umum adalah dunia yang kita tinggali bersama. Dalam perkembangannya umat kita telah mencapai enam puncak prestasi (watershed) yang bersejarah dan hampir sampai pada pencapaian ketujuh. Kita patut bangga dalam hal ini, akan tetapi permasalahan-permasalahan manusia tidak berkurang sama sekali bahkan seperti semakin bertambah.

SARAN-SARAN

  1. Banyak masalah-masalah yang terkait dengan pembangunan dapat diatasi dengan mendidik masyarakat agar mampu menghadapi dan menanggulangi masalah tersebut. Akan tetapi pendidikan terkait dengan lingkungan sepertinya perlu untuk terus diakan perkembangan baru menuju arah yang lebih baik.
  2. jika mungkin kita dapat mengetahui dimana kita berada, kemana kita akan pergi, maka kita mungkin dapat menimbang dengan lebih baik apa yang harus dikerjakan dan bagai mana mengerjakannya.
  3. jika kita menganggap kesenangan material kita adalah suatu kebutuhan hidup yang sangat diperlukan, maka kita akan mempertaruhkan dunia ini sampai pada titik dimana anak-anak kita tidak dapat lagi menyelamatkannya. mungkin ini adalah cara untuk menambah kekuatan kita dalam menciptakan hari esok yang lebih baik

Friday, October 28, 2011

makalah PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

ini Adalah makalah pertama saya. wow, penuh kenangan dan semraut.

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

A. Latar Belakang Masalah
          Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.[1]
Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.
Sebagaimana hukum-hukum agama dan hukum-hukum pemerintah dibuat untuk dipatuhi, maka demikian pula dengan aturan-aturan sekolah dibuat untuk dipatuhi. Dalam ajaran Islam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist yang memerintahkan untuk patuh dan taat pada peratuan yang telah ditetapkan, antara lain Surat An Nisa Ayat 59 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu…...”[2]
Patuh adalah faktor yang sangat penting agar suatu proses berjalan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan baik dalam pemerintah, organisasi, pendidikan, maupun bentuk-bentuk berkelompok lainnya. Kemudian, ‘patuh’ lebih populer dengan kata ‘displin’ di masa-masa sekarang.
Bermacam-macam usaha untuk menanamkan nilai ataupun memaksa agar siswa memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Hampir dapat dipastikan motivasi adalah bagian utama dalam usaha tersebut, sekaligus prestasi siswa juga merupakan motivasi itu sendiri. Akan tetapi umat Islam lebih mengenal motivasi untuk patuh terhadap peraturan dengan surga dan neraka, termaktub dalam surat At-Taubah ayat 111 yang artinya :
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka……...”2
           
B. Rumusan Masalah
            Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa. ?
2. Adakah pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa. ?
3. Seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin terhadap prestasi belajar secara bersama-sama siswa. ?

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dillakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin terhadap prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi dan disiplin secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa.
C. Asumsi-asumsi penelitian
            Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru”[3] Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil kemampuan seseorang pada bidang tertentu dalam mencapai tingkat kedewasaan yang langsung dapat diukur dengan tes. Penilaian dapat berupa angka atau huruf.
Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kecerdasan yang baik, pelajaran sesuai dengan bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan strategi pembelajaran yangdikembangkan guru. Suasana keluarga yang mendorong anak untuk maju, selain itu lingkungan sekolah yang tertib, teratur dan disiplin merupakan pendorong dalam proses pencapaian prestasi belajar.3
            Menurut Slameto ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar anak antara lain :
1. Faktor – faktor Intern
a. Faktor jasmaniah meliputi faktor Kesehatan, faktor Cacat tubuh.
b. Faktor psikologis meliputi faktor Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan.
c. Faktor Kelelahan meliputi, Kelelahan jasmani,Kelelahan rohani (bersifat psikis) yaitu kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan kecenderungan membaringkan tubuh, kelelahan rohani terliahat dengan adanya kebosanan sehingga minat belajar kurang.
2. Faktor – faktor Ekstern
a. Faktor keluarga meliputi, Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah meliputi, Metode mengajar, Kurikulum, Relasi guru dengan siswa, Relasi siswa dengan siswa, Disiplin sekolah, Alat pelajaran, Waktu sekolah, Standart pelajaran di atas ukuran, Keadaan gedung, Metode belajar, Tugas rumah
c. Faktor masyarakat mliputi, Kegiatan siswa dalam masyarakat, Mass media, Teman bergaul, Bentuk kehidupan masyarakat.[4]
Sedangkan Syah secara global menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar(approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mater – materi pelajaran.[5]
Disiplin secara etimologi berasal dari bahasa latin “disibel” yang berarti pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mangalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut tata tertib. Sedangkan disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapat seseorang untuk memenuhi tugas tertentu, walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. [6] Sebagai contoh, seorang siswa mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan menyenangkan dengan menghabiskan waktunya berada ditempat bermain playstation dan lebih memilih untuk masuk sekolah. Dalam hal ini, berbagai macam usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar siswa memiliki kemampuan untuk menaati peraturan sekolah. Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan belajarnya baik di rumah maupun di sekolah..
Makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku. Sebagaimana Arikunto menyatakan, di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu, kemudian berkembang menjadi siasat. [7]
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[8] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[9] Lebih khusus terhadap pendidikan, Max menyebutkan Indikator dari motivasi adalah Cita-cita, Kemampuan belajar, Kondisi siswa, Kondisi lingkungan, Unsur-unsur dinamis dalam belajar, Upaya guru membelajarkan siswa.[10]
Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik suatu kerangka berpikir, dengan bagan sebagai berikut:
 






















D. Hipotesis Penelitian
            Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
  1. Disiplin berhubungan signifikan dengan prestasi belajar.
  2. Motivasi berhubungan signifikan dengan prestasi belajar.
  3. Disiplin dan motivasi secara bersama-sama berhubungan signifikan dengan prestasi belajar.


[1] Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional. http://www.slideshare.net/srijadi/uu-no-20-2003-sistem-pendidikan-nasional (diakses 24 April 2011)
[2] Quran Player versi 2.0.1.0, Copyright © 2005 : Wawan Sjachrianto
[3] Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Hal. 75-81
[4] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya . Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 54-71
[5] Syah, Muhibin. 1995. Perkembangan Pendidikan . Bandung: Rosdakarya. Hal. 144
6 Disiplin. http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplin (diakses 24 April 2011)
[7] Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hal 114
[8] (inggris)Mitchell, T.R. 1997. Research in Organizational behavior. Greewich, CT:JAI Press. hal.60
[9] Robbins, Stephen P, Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 1, Jakarta :Salemba Empat. Hal. 222
[10] Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: PT. RinekaCipta. Hal. 90-92

Wednesday, August 17, 2011

Kata-kata mutiara

Berikut ini adalah kata mutiara yang telah saya edit. jika kamu adalah teman facebook atau teman funbook ku kata-kata ini mesti tidak asing lagi bagi kalian. karena saya sering menulisnya di status :
______________
Bismillah
Kulakukan karena akan menjadi teman sejati
kutinggalkan karena akan menjadi fitnah pada diri
segalanya kusandarkan kepada-Nya
segala kebaikan akan kumulai dengan menyebut nama-Nya


Tentang saya
saya adalah diri saya dan lainnya
semua sama dan milik-Nya
sesuatu bukan hanya yang terlihat dan terasa
semua untuk diterima

Politik spiderman split personaliti
kuasa bersar bersama tanggung jawab besar
kesadaran dan penyesalan terhadap keinginan buruk mengurungkan hasrat

Avatar Ang
Munculkan keberanianmu
begitulah sang pengendali

kesempurnaan manusia
celah dalam diri
titik kecil untuk kerendahan hati
alasan untuk memperbaiki
dan penerimaan terhadap takdir Ilahi

Kebiasaan lampau
dengan alasan apa pun
terlarang tetap terlarang
dengan pembenaran apa pun
salah tetap salah
dengan pembersih apa pun
noda telah membekas
dengan penyesalan apa pun
perbuatan telah berakibat

Si keparat sok baik
Aku adalah orang yang buruk
segala kebaikanku adalah kelakuan buruk yang tertunda
Aku adalah orang yang sakit
setiap kesembuhanku tidak berlangsung lama
Aku adalah orang yang tamak
karena aku tidak pernah merasa cukup

ruang kosong dalam hati
Dia ciptakan aku dan ruang dalam diriku
aku ingin tempat itu penuh dengan cahaya-Nya
amien...

Kembali suci
Aku ingin perasaan ini tetap ada
ketika aku terbebas dari kehidupan ini
sampai aku kembali tetap pada mulanya

Orang asing
banyak orang yang berhati baik tetapi bermaksud jahat
kalau demikian biarlah aku yang berhati jahat tetapi bermaksud baik.
karena orang yang bermaksud baik biasanya sering melaksanakan niatnya

pergilah kau cinta
Aku tidak bisa merasakan jalan yang pernah kumiliki
jangan kau tolehkan mukamu padaku
aku tidak bisa untuk tidak menghiraukan
waktu dapat menyembuhkan sakitku
jangan kau palingkan dirimu padaku
aku tidak membutuhkanmu
lupakan semua ingatan tentang hal itu
apapun yang kau perbuat untuk merubahku

Thursday, July 28, 2011

Islam, Iman, Ihsan

Islam (dari kata salam yang berarti “pasrah”, ”damai”, ”selamat”). Ajaran agama Islam diwahyukan kepada Nabi Muhammad antara tahun 610-632M. Nama dari ajaran agama ini dinyatakan di dalam ayat al-Qur’an (5:3) yang diwahyukan pada haji wada’(perpisaha): “pada hari ini telah Aku sempurnakan agama-Ku untukmu, dan Aku merestui Islam ini sebagai agama bagimu”.

Selain digunakan sebagai nama agama, kata “Islam” juga digunakan pengertian teknis bersama dua istilah lainnya, yakni Islam, Iman, Ihsan, ketiganya merupakan aspek fundamental dari agama ini. Dalam istilah ini Islam mengandung pengertian yang sama dengan ibadah, yang mencakup segala macam perbuatan kebajikan, lima rukun Islam, dan ketundukan terhadap syari’at.

Iman (“keyakinan”) didefinisikan sebagai keyakinan terhadap: Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari kiamat, takdir yang baik maupun yang buruk.

Ihsan (“kebajikan”;”baik sekali,”menjadikan sesuatu indah/cantik”) pengaertian Ihsan adalah “mengabdi kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya tetapi jika tidak melihat, maka sadarlah bahwa sesungguhnya Allah melihat engkau”.

Sahih muslim nomer 8
حدثني أبو خيثمة زهير بن حرب حدثنا وكيع عن كهمس عن عبد الله بن بريدة عن يحيى بن يعمر ح وحدثنا عبيد الله بن معاذ العنبري وهذا حديثه حدثنا أبي حدثنا كهمس عن ابن بريدة عن يحيى بن يعمر قال كان أول من قال بالقدر بالبصرة معبد الجهني فانطلقت أنا وحميد بن عبد الرحمن الحميري حاجين أو معتمرين فقلنا لو لقينا أحدا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم فسألناه عما يقول هؤلاء في القدر فوفق لنا عبد الله بن عمر ابن الخطاب داخلا المسجد فاكتنفته أنا وصاحبي أحدنا عن يمينه والآخر عن شماله فظننت أن صاحبي سيكل الكلام إلي فقلت يا أبا عبد الرحمن إنه قد ظهر قبلنا ناس يقرءون القرآن ويتقفرون العلم وذكر من شأنهم وأنهم يزعمون أن لا قدر وأن الأمر أنف قال فإذا لقيت أولئك فأخبرهم أني بريء منهم وأنهم برآء مني والذي يحلف به عبد الله بن عمر لو أن لأحدهم مثل أحد ذهبا فأنفقه ما قبل الله منه حتى يؤمن بالقدر ثم قال حدثني أبي عمر بن الخطاب قال بينما نحن عند رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم إذ طلع علينا رجل شديد بياض الثياب شديد سواد الشعر لا يرى عليه أثر السفر ولا يعرفه منا أحد حتى جلس إلى النبي صلى الله عليه وسلم فأسند ركبتيه إلى ركبتيه ووضع كفيه على فخذيه وقال يا محمد أخبرني عن الإسلام فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله صلى الله عليه وسلم وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا قال صدقت قال فعجبنا له يسأله ويصدقه قال فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره قال صدقت قال فأخبرني عن الإحسان قال أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك قال فأخبرني عن الساعة قال ما المسئول عنها بأعلم من السائل قال فأخبرني عن أمارتها قال أن تلد الأمة ربتها وأن ترى الحفاة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان قال ثم انطلق فلبثت مليا ثم قال لي يا عمر أتدري من السائل قلت الله ورسوله أعلم قال فإنه جبريل أتاكم يعلمكم دينكم